Kuro Megane
On Sabtu, 24 Januari 2015
Dilakukan dua raka’at untuk memohon
kepada Alloh dalam menentukan pilihan yang lebih baik diantara dua hal yang
belum dapat ditentukan baik buruknya. Apabila seseorang berhajat dan
bercita-cita mengerjakan sesuatu maksud, sedangkan ia ragu-ragu apakah
pekerjaan atau maksud itu diteruskan atau tidak, maka untuk memilih salah satu
dari dua hal tersebut, disunnahkan untuk sholat Istikharah.
Lafazh niatnya:
اُصَلِّيْ سُنَّةَالْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
“Saya berniat sholat sunnat Istikharah dua raka’at karena Alloh”
Do’a Istikharah:
اَللّٰهُمَّ اِنِّيْ اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ
وَاَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ فَاِنَّكَ تَقْدِرُوَلَااَقْدِرُ وَتَعْلَمُ
وَلَااَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ اَللّٰهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ
هٰذَاالْاَمْرَخَيْرٌلِّيْ فِىْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِاَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ
لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هٰذَاالْاَمْرَشَرٌّلِّيْ
فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِيْ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ
عَنْهَ وَاقْدُرْلِيَ الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ اَرْضِنِيْ بِهِيْ
“Ya Alloh, aku mohon kiranya Engkau memilihkan mana yang baik menurut-Mu
ya Alloh. Dan aku mohon kiranya Engkau memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu
dan aku mohon dengan kemurahan-Mu Yang Besar dan Agung. Karena sesungguhnya
Engkau-lah yang berkuasa, sedang aku
tidak kuasa dan Engkaulah yang tahu sedang aku tidak tahu dan Engkau-lah yang
amat mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ya Alloh, jika Engkau
mengetahui bahwa persoalan ini baik untukku, dalam agamaku dan dalam
penghidupanku , dan baik pula akibatnya bagiku maka berikanlah perkara ini
bagiku dan mudahkanlah ia bagiku, kemudian berikanlah keberkahan bagiku di
dalamnya. Ya Alloh, jika Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hal ini tidak
baik bagiku, bagi agamaku dan penghidupanku, dan tidak baik akibatnya bagiku,
maka jauhkanlah hal ini dariku, dan jauhkanlah aku dari padanya. Berikanlah
kebaikan di mana saja aku berada, kemudian jadikanlah aku orang yang rela atas
anugerah-Mu.”
Waktu menyebutkan hal yang dimaksud
dalam do’a tersebut, hendaklah sebutkan apa yang dimaksud persoalan itu.
Sesudah berdo’a mintalah apa-apa yang baik dilaksanakan menurut cita-cita dan
maksud kita itu. Apa yang mendatang yang kuat ddan mantap dalam hati kita,
itulah yang kita laksanakan dan yang baik kita perbuat.
Source : Wirahadikusumah, Agus. Shalat Shalawat Doa. PT JAYAKARTA AGUNG OFFSET. Mei 2005.
Diberdayakan oleh Blogger.